-
Mental Health -
Tirta Sri Anggini
FIB – Prodi Bahasa
dan Sastra Prancis
Universitas
Brawijaya
Merasa sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau
tanpa harapan
Pasti kalian semua pernah merasakan apa yang telah saya tuliskan
diatas. Apalagi kita, yang telah disebut Generasi Z, generasi yang muncul
setelah generasi millennial yang hidup dengan teknologi yang canggih.
Sering sekali kita
menyebutkan
“saya tidak berarti”
“saya tidak memiliki
harapan”
Kata kata tersebut
sepertinya sangat membebani pikiran kita, dan jika kita merasa seperti itu,
tandanya kita telah terkena gangguan “mental health” yang artinya kesehatan
mental kita telah terganggu. Sebenarnya apa sih kesehatan mental itu?
Kesehatan mental
dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar
pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat
berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka
panjang.
Jika kesehatan mental terganggu,
maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat
mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain,
membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
Kita sebagai generasi
muda penerus bangsa, seharusnya kita semangat untuk menjalani kehidupan,
meskipun banyak rintangan yang akan dihadapi. Karena jika kita merasa putus asa
setiap saat, kita tidak akan menjadi manusia yang seutuhnya dan bangsa ini akan
hancur untuk kedepannya.
” keputus asaan bukanlah sesuatu yang diberikan dari
luar, tapi datang dari diri sendiri.
Selama hatimu tak menyerah, maka keputus asaan
akan menjadi lemah. ”
Lalu,
bagaimana caranya untuk kita terhindar dari keputus asaan?
1.
Bebaskan Pikiran
Selama waktu luang, kalian jangan berpikir mengenai cara
pemecahan masalah apapun. Fokus kepada istirahat, penyembuhan, dan
menganugerahi diri kalian dengan pikiran yang positif, sehat dan berbagai
pengalaman baru. Ubah aktivitas harian dari segala macam pengalihan dan
gangguan kepada minat yang menenangkan. Jernihkan pikiran dengan kesunyian yang
akan melakukan keajaiban kepada pikiran – pikiran kalian dan membantu untuk
lebih terpusat pada saat yang baik.
2.
Kuatkan Diri
Cara
mengatasi rasa putus asa dapat dilakukan jika kalian dapat menguatkan diri
sesuai kondisi yang terjadi. Apabila kalian mengalami cobaan dalam hidup,
bersedih atau berduka adalah respons yang normal. Kalian dapat merasakan
penderitaan tersebut seperlunya, kemudian berusaha untuk bangkit kembali karena
cepat atau lambat Anda akan harus berhenti meratapi apa yang sudah hilang.
Terlalu lama berduka akan menghasilkan perasaan mengasihani diri sendiri yang
akan berujung kepada keputusasaan. Ketika saatnya tiba, melangkahlah maju dan
jangan terus berkubang dalam masa lalu dan lakukan cara mendewasakan diri dalam
menghadapi masalah .
3.
Memilliki Harapan Yang Realistis
Waktu
tidak dapat diputar ulang kembali dan begitu pula dengan kesalahan atau
peristiwa yang telah kita alami. Terimalah bahwa apa yang telah dilalui merupakan
kejadian yang mengubah kehidupan kalian sehingga kehidupan kalian sekarang
mungkin akan sangat berbeda dengan yang dulu. Lanjutkan hidup dan melangkah
kedepan adalah cara yang paling bijak untuk kembali menorehkan sejarah
kehidupan kalian seterusnya, dan menghindari ciri – ciri depresi ringan.
Berusaha mempertahankan harapan yang realistis mengenai kehidupan bisa menjadi
cara mengatasi frustrasi dalam psikologi.
4.
Mengubah Cara Pandang
Ketahuilah
bahwa sebenarnya tidak ada hal yang terlalu berarti kecuali kalian yang
memberikan makna terhadap haltersebut. Kalian tidak akan merasa terlalu
menderita apabila tidak terlalu memberikan banyak perhatian kepada masalah yang
sedang dialami, atau menganggapnya sebagai suatu halangan yang teramat berat.
Bagaimana kita menghadapi suatu masalah akan tergantung kepada sudut pandang
yang kita berikan kepada masalah tersebut, dan akan menentukan apakah kita
sanggup mengatasinya atau justru berkubang dalam keputus asaan karena merasa
tidak dapat melaluinya. Usahakan untuk melihat berbagai masalah dengan proporsional
dan objektif agar kalian tidak tersesat dalam kesalahan persepsi dan salah
melakukan cara mengatasi rasa putus asa dalam diri.
5.
Nikmati Prosesnya
Tidak ada tombol otomatis untuk cara mengatasi rasa putus
asa. Alam bawah sadar kalian yang berisi pikiran kreatif dan cara memecahkan
masalah akan membutuhkan waktu untuk berproses secara layak. Sabarlah karena
kalian tidak memerlukan jawaban yang instan melainkan solusi yang akan
memecahkan masalah kalian secara keseluruhan dan memperbaiki situasi kalian.
Anda hanya membutuhkan percikan ide untuk membuat otak bekerja dan mencari ide
– ide lainnya. Mengetahui jawaban yang benar akan membutuhkan waktu karena
proses berpikir yang harus mengabaikan semua tekanan.
"Lihat sebanyak mungkin dari
teman-teman yang menyukaimu, mendukungmu, dan membuatmu tertawa. Lihat
sesedikit mungkin dari teman-teman yang menghakimimu, membandingkanmu dengan
orang lain, dan membuatmu lelah (dan jangan berpura-pura kamu tidak tahu siapa
mereka). - emma Thompson